Minggu
lalu ada jadwal Posyandu. Lupa di RT mana. Ahh, sebut saja RT Pepaya. Kok RT
Pepaya? Nurut aja sih. Kali ini jadwal ibu Lela, ibu Hamida dan ibu Dwi yang
turun ke lapangan. Koas bahagia berniat ikut. Padahal di Puskesmas lagi ramai
pasien, untung bu Iin mengizinkan koas bahagia ikut ke Posyandu. Akhirnya
ketiga ibu tadi ditambah koas bahagia, beriringan dengan sepeda motor. Pergi
melesat menuju RT Pepaya.
Sesampainya
di RT Pepaya.
“Ini
saya sudah ambilkan pepaya untuk ibu-ibu” ujar bu RT seraya menyerahkan tiga
bungkus pepaya.
“Lah,
kurang satu toh?” tambahnya lagi setelah melihat kali ini ada koas bahagia.
Kegiatan
posyandu berjalan seperti biasa. Anak-anak balita ditemani ibunya datang
berbondong-bondong minta sembako. Oh salah, maksudnya mau nimbang badan. Setiap
anak yang ditimbang, ditulis hasil timbangannya di sebuah kartu. Kartu Menuju
Sehat. Ada yang meningkat pesat berat badannya. Ada juga yang malah turun. Tak
lupa Ibu Lela sebagai koordinator membagikan vitamin untuk anak-anak.
Ketika
sudah sepi, bu RT menghidangkan empat gelas bubur kacang ijo. Wah, senangnya.
Kalian tahu, apa tujuan koas bahagia ikut ke Posyandu. Iya ini, ngidam bubur
kacang ijo. Wuih, surga banget deh. SLURRPPP... Manisnya pas. Biji kacang ijonya
pulen tenan. Koas bahagia sampe melayang-layang keenakan.
Tiba-tiba
dikejutkan suara bu RT yang mengambil sebuah tangga besi. Tangga yang biasa
dipake bapak-bapak buat benerin atap rumah. Bu RT naik tangga sambil bawa
satang. Daannn yaakk..dapatlah sebuah pepaya kecil. Lalu bu RT bergegas turun
dan mendekati koas bahagia.
“INI
PEPAYA KECIL UNTUK YANG KECIL”
Nah,
apa coba perasaan kalian kalau jadi koas bahagia. Bu RT ini sudah nenek-nenek
lho. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih. *peluk cium bu RT*
***
Dan
ketika menulis ini, pepaya dari bu RT sudah mateng. Beberapa hari saya peram.
Sekarang waktunya saya kupas dan saya makan. Lumayan supaya eeknya lancar. Dadadaaaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar