Malam ini sebelum tidur, seperti biasa Bunda akan menemani Cifa memejamkan mata dengan cerita-cerita sederhana. Namun, kali ini berbeda. Cifa tidak mau diantar tidur dengan cerita sederhana. Cifa meminta penjelasan atas arti suatu kata, tulus.
"Bunda, orang-orang banyak bilang tulus..tulus.. Apa arti kata tulus Bunda?" Cifa bertanya. Bola matanya yang bulat berputar-putar memandangi wajah Bunda. Menunggu jawaban.
Bunda tersenyum. Ganjil, mengapa kali ini Cifa bertanya seperti ini. Tapi beginilah Cifa. Gadis kecil Bunda yang dikepalanya ada sejuta pertanyaan.
"Apa ya..?" Bunda menggoda Cifa sambil membelai rambutnya yang hitam lurus. Kemilau diterpa cahaya lampu kamar.
Cifa masih menatap wajah Bunda. Tak sabar menanti penjelasan Bunda.
"Cifa anak Bunda yang baik hati. Tulus itu tidak ada artinya yang pasti. Tapi bisa dirasakan."
"Bagaimana cara merasakannya Bunda?" Cifa lebih merapat ke arah Bunda. Penasaran.
"Yang pertama. Malam ini sebelum tidur, Cifa berdoa untuk siapa saja yang ingin Cifa doakan untuk kebaikannya. Bunda tidak perlu tahu siapa orang itu, juga termasuk yang didoakan tidak perlu tahu." jelas Bunda.
Mata Cifa berbinar-binar. Senyum kecil.
"yang kedua Bunda?" bertanya lagi.
"yang kedua, besok ketika dijalan ketemu pengemis, Cifa beri apa yang bisa Cifa beri. Misalnya roti atau uang kalau uang jajan Cifa berlebih. Syaratnya memberi dengan tangan kanan lalu tangan kiri disumputin dalam saku."
Cifa tersenyum. Puas akan jawaban Bunda. Lalu mulai memejamkan mata. Mulutnya komat kamit. Entahlah, nama siapa yang Ia sebut dalam doanya. Beberapa menit kemudian Cifa tertidur lelap.
"Selamat tidur sayang.." Bunda mencium dahi Cifa. Mematikan lampu. Berlalu meninggalkan Cifa.
saya pendatang baruuuuuu
BalasHapusIya ngerti kok :D
BalasHapus