Rabu, 20 Februari 2013

Analisa Respon Humor Versi Sotoy Ala Ocin

Humor adalah bumbu kehidupan (ceileee), iya karena dengan humor hidup jadi lebih menyenangkan. Humor bisa lebih hidup kalo yang meng-humor dan yang menangkap humor itu klop dan hasilnya ledak tawa. Tetapi tidak jarang juga hasil akhirnya bukan ketawa tapi malah krik-krik. Misalnya ada seseorang yang mengeluarkan humor namun yang mendengar nggak ketawa sama sekali, yuk mari kita analisa kenapa ini orang nggak ketawa: 

  1. Tidak Lucu,  iya bisa jadi humor itu memang kurang mengundang tawa makanya yang mendengar nggak ketawa. Mending kalo cuma nggak ketawa, tragisnya kalau sampai ngerespon dengan bilang,"Hhi..apaan siihh..". Kasian kan sama yang mau humor tadi, niatnya mau ngelucu, ngehibur eh malah digaringin.
  2. Berbeda Selera Humor, nggak bisa dipungkiri selera humor orang kan beda-beda, makanya humor itu nggak dianggap lucu sama yang menangkap humor (kesimpulannya sama kayak no.1 dong ya).
  3. Tidak Nyambung, ini bisa jadi yang menangkap humor nggak nangkep apa yang menjadi point humornya. Bisa jadi nggak nangkep-nangkep atau mungkin telat, jadi ketawanya nyusul. Sebenernya saya sering masuk kategori ini, dengerin dulu lama-lama terus ketawanya nyusul, terus diejekin sama temen-temen. Lalu saya mikir mungkin humornya ketinggian ya buat saya, ya sudahlah..sedih , balik kanan mukul-mukul tembok :P
  4. Yang Mengeluarkan Humor Ekspresinya Datar, ada lho orang-orang tertentu, mukanya singa tapi hatinya Hello Kitty. Kalau orang ini mau ngehumor yang denger malah takut. Terus yang ngehumor bakal bilang, "Kok nggak ketawa?" dan pendengar akan menjawab, "Ohh..tadi itu niatnya mau ngelucu ya...iya..iya...HAHAHAHA...." (ketawa nyusul, nggak keenakan). Hati-hati kondisi ini bahaya kalau yang yang ngehumor itu dosen kita, nanti dikiranya mahasiswanya nggak menghargai humornya itu, terus dosennya tersinggung dan ngambek nggak mau ngajar lagi sambil ngancam SEKELAS TIDAK LULUS, wah bahaya kan.
  5. Yang Mendengar Mau Jahil, Nah menurut saya ini kebanyakan dikalangan anak muda. Sebenernya humor temennya itu lucu bisa buat ketawa geli tapi yang mendengar sengaja nggak ketawa. Lalu yang ngehumor bakal nanya, "Kok kalian nggak ketawa?" terus dijawab sama temen-temennya, "Oh..mau ngelucu ya..iya..iya cukup lucu" tapi masih nggak ketawa juga.
  6. Yang nge-Humor Ketawa Sendiri, banyak kan golongan orang-orang yang belum selesai ngomong udah ketawa duluan alhasil yang mendengar nggak nangkep lucunya dan minta diulang, terus yang ngehumor ngulanginnya tapi masih pake ketawa, yang mendengar masih nggak nangkap juga, terus minta diulangi lagi, terus diulangin lagi tapi masih pake ketawa juga, terus masih nggak ditangkep juga yaa,...terus dan terus kerjanya orang dua ini ngulang-ngulang, saya males nerusinnya capek ngetiknya!
  7. Ada Udang dibalik Humor, hati-hati ya terkadang suatu humor itu ada misi dibelakangnya. Misalnya tujuannya nyindir si pendengar terus si pendengar ini nyadar kalau dirinya disindir, eh si pendengar tiba-tiba marah dan nonjok jidat yang ngehumor, terus dibales tonjok juga, jadilah tonjok-tonjokan, wah bahaya kan, niatnya pengen bahagia dengan ketawa eh malah berderaian airmata karena sakit akibat tonjok-tonjokan.
  8. Ngomong Sendiri Lucu Sendiri, Hal ini dapat terjadi kalo misalnya yang ngehumor ceritanya panjang lebar. Saking panjangnya yang mendengar bosen dan pergi begitu aja, yang ngehumor nyerocos aja berasa dia didengerin. Setelah panjang cerita eh baru nyadar dia ngomong sendiri terus noleh kanan kari dan teriak, "OOOYYY.....KALIAN MANA??"
Mungkin sejauh ini aja ya kemampuan saya menganalisa. Tapi prinsipnya lebih enak kalau humor itu hidup, bagaimana cara menghidupkannya, mudah! cari aja korek api terus tumpahin minyak tanah terus bakar, hiduplah humornya. Oalah..Krik Krik yaa!!! Baiklah mungkin kita bisa cari aman, jikalau ada seseorang yang keliatannya mau humor tapi kita nggak nyambung atau nggak nangkep atau memang nggak lucu mungkin amannya kita pur-pur-ket (pura-pura ketawa) aja kali ya, senyum aja terus kalo dirasa beneran lucu baru boleh ketawa ngakak. Jadi yang ngehumor juga merasa dihargai. Humor juga disenangi Rasulullah kok, tapi Rasul ketawa sekedarnya saja dan isi humornya bukan berniat untuk mengejek dan menyakiti hati orang lain. Nah sayangnya kebanyakan anak muda menjadikan humor ajang ngatain kesalahan, kekuarangan temen, ya sebut aja semacam ngebuli gitu dan ini sangat sering dilakukan oleh teman-teman sepermainan saya termasuk saya sendiri, tetapi sejauh yang dibuli nggak sakit hati malah ikutan ketawa, nggak apa-apa juga kali ya, toh mereka dapat pahala karena membuat teman-temannya ketawa bahagia, saya sotoooyy nih, sama sekali nggak ada dasarnya,hahaha. Okesip, sekedar tulisan ringan disore hari, SEKIAN.

Salam humor, jangan sungkan untuk ketawa!!

 

2 komentar:

  1. hahaha.. tau ngga apa yg paling lucuu? Pas Aya baca muka singa hatinya Hello Kittyy... :D wkwkkwkw.. Bisa aja..

    BalasHapus
  2. Hahaha..tapi beneran kan Aya, ada lho orang-orang kayak itu, makanya kita nggak boleh menilai orang sebatas wajahnya aja, yang dalam-dalamnya juga, *lho..lho...

    BalasHapus