Malam memanggil ku dengan syahdu..
Aku beranjak terbalut wudhu..
Mulut ku masih kaku..
Dahi ku penuh peluh..
Bolehkah aku berkata, Inilah
Romantisme..
Malam menjaga ku dengan syahdu..
Aku diam tertunduk malu..
Ada butiran halus meluncur dari sudut mata ku..
Ini jelas bukan karena dibasuh, tapi air mata ku..
Bolehkan aku berkata, Inilah
Romantisme..
Malam menemani ku dengan syahdu..
Rinai hujan berbisik dalam sujud ku..
Aku terdiam dan membatu..
Mata hati terasa pilu..
Bolehkan aku berkata, Inilah
Romantisme..
Malam masih bersama ku, dengan syahdu..
Terdengar lantunan dari upuk qalbu..
Aku tersipu malu..
Lalu terbelai menjadi satu..
Bolehkan aku berkata, Inilah
Romantisme..
Malam..bukankah kau akan tetap syahdu?
Bolehkan aku mengadu?
Besok, mari lagi usik tidur ku..
Karena hanya disini aku merasa
dekat dengan Tuhan ku..
Oh ya, sebagai penutup bolehkah aku berkata..
Inilah Romantisme..
Terimakasih malam..
Oleh:
Seorang wanita kecil, di sudut kamar, di penghujung malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar