Kamis, 14 Maret 2013

Cerita Panti :: Wajah Mereka



Selamat Pagi!
Kok selamat pagi? emang sekarang pagi? Ahh..bukan kok, ini saya iseng aja, tiba-tiba teringat guru saya yang selalu mengucapkan "Selamat Pagi", nggak tahu siang apa sore apa malam apa emang beneran pagi. Bukankah pagi adalah waktu dimana kita memulai aktivitas, tak jarang burung-burung mulai bernyanyi, embun menetes di dedaunan, anak-anak ayam turun dari kandangnya, anak kucing mulai meong-meong, pedagang sayur mulai menjajakan dagangannya dan matahari mulai menampakkan senyumnya. Biar lebih lebih semangat katanya :)

Waktu kuliah preklinik, saya dan teman-teman sering datang ke sebuah panti untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Ahh..kaku bener sih! Bukan..sebenernya lebih kearah belajar sambil bermain atau bermain atau sambil belajar. Kami namai dengan “Gerakan Mahasiswa Mengajar”. Sayangnya kegiatan positif ini musnah dimakan tikus, tikusnya dimakan kucing, kucingnya dimakan anjing, anjingnya dimakan singa, singanya dimakan gajah dan gajahnya mati ditembak tentara Belanda. Selesai sudah, sekian!

Hei..tunggu! memang kegiatan ini sempet vakum karena orang-orangnya sudah pada jadi dokter, dokter muda maksudnya, jadi waktunya terbatas karena semuanya sok sibuk,hehe. Maaf..maaf..bukannya sok sibuk tapi emang beneran sibuk, selain itu orang-orangnya juga berada di stase yang berbeda-beda jadi nggak bisa kumpul ngajar bareng kayak dulu lagi, jadilah anak-anak panti merana lalu nangis sambil guling-guling di tanah. Oh tidaakk....saya boong! Suatu ketika kebetulan saya sedang berada di stase yang tidak banyak memakan waktu, saya rindu ke panti lagi. Akhirnya saya main ke panti dan saya mendapati wajah mereka begitu riang dan masih semangat ingin belajar lagi. 

“Ayuk..kemana aja?kenapa nggak pernah datang?mana kak Dimon, kak Rahman, ayuk Ria sama kakak-kakak yang lain” ujar salah satu dari mereka dengan semangat. Ada juga yang malah menunjukkan muka marahnya, nggak mau lihat saya lagi, agaknya yang satu ini kecewa berat. Well, kebayang kan ketika anak-anak ini sudah merasa memiliki dan terbiasa dengan kedatangan kami lalu tiba-tiba kami menghilang nggak datang lagi. Itulah yang dirasakan mereka, anak-anak yang perasaannya nggak pernah bohong.  

“Jika kita ingin belajar bagaimana mencintai tulus tanpa batas tanpa syarat maka belajarlah dari seorang ibu dan jika kita ingin belajar memiliki hati dan perasaan yang nggak pernah bohong maka belajarlah dari anak kecil, mereka jujur, polos dan apa adanya”

Sejak hari itu hati saya terpanggil lagi. Saudara-saudara demi kangkung-kangkung yang tumbuh liar di belakang rumah Neno dan ayam-ayam Wak Hasom yang dulu suka eek di teras rumah saya, maka saya niatkan bahwa saya ingin mengajar lagi. Sebut saja ini dengan “Gerakan Koas Mengajar” dan saya akan belajar memahami, memahami perasaan anak kecil. POK...POK..POK.. *mukul palu 

Baiklah disini saya akan bercerita tentang sisi personal mereka yang bisa kita lihat lewat raut wajah mereka, cekidoott!!


 ADEL
Adalah seorang perempuan kecil yang bersahaja, tidak terlalu banyak omong. Namun untuk hal-hal tertentu yang dianggapnya nggak sesuai sama apa maunya dia, dia berani menolak atau berkomentar. Adel suka belajar dan sesekali bisa mengeluarkan ledak tawa yang mengejutkan. Kemampuan belajar Adel lumayan bagus terlihat dari beberapa kali proses belajar. Tulisannya rapi dan kuat untuk pelajaran non-eksak. Adel bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Yap, Ayuk Wiwik doain semoga cita-citanya tercapai :).
 


ADIT

Adalah seorang lelaki kecil yang imut. Mukanya yang bulat bikin kita pengen cubit-cubit. Usianya masih empat tahun dan belum sekolah. Adit orangnya perasa, gampang nyerah dan gampang nangis. Jadi untuk menyemangatinya saya harus ekstra lebay joget-joget sambil kayang baru dia mau belajar lagi. Tapi anaknya penurut dan kalau sudah semangat belajar bikin kita terharu, rasanya pengen saya peluk. Materi yang paling digemari adalah menggambar. Gambar apa coba? Katanya domba apa kambing apa pesawat, entahlah tapi menurut saya lebih mirip Alien :D. Terlepas dari itu saya kagum sama ini bocah, semoga kelak jadi orang yang sukses. Amin
 





ARUM


Adalah perempuan kecil berusia tiga tahun. Anaknya pendiam tapi suka belajar. Orangnya datar aja, kalau lagi belajar nggak gampang nyerah atau distrak. Paling suka materi pelajaran menghubungkan garis-garis (ceritanya kurikulum belajarnya terserah gue!). Kalau sudah dihadapkan dengan kamera anak ini pinter banget gaya. Suka jadi mainan kakak-kakaknya yang sudah besar. Jadi model aja ya dek besar nanti, tapi model yang solehah,hehe.




ARYA


Adalah lelaki kecil yang cukup aneh. Seleranya terhadap sesuatu susah ditebak. Arya orangnya nggak mau dipaksa dan mau belajar kalau dia suka. Saya nggak pernah maksa dia belajar, kalau dia bosen saya ajak main tapi kalau semangat lagi ya belajar lagi. Arya juga suka berantem (ini yang buat saya mati gaya). Tapi secara intelegensi ini bocah termasuk mudah menangkap pelajaran. Jayalah terus Arya!


BAMBANG
Adalah seorang remaja muda berusia empat belas tahun. Sejak kelas tiga SD sudah berhenti sekolah karena sering diejekin teman-temannya. Bambang nggak mau lagi balik sekolah, malu katanya. Belum bisa baca dan menulis masih terbatas. Berhitung juga masih kurang oleh karena itu materi yang saya berikan adalah berhitung, perkalian dan membaca. Berhitung juga yang sederhana karena anak ini agak kurang kemampuan menangkapnya. Tapi anugerah yang luar biasa adalah dia begitu semangat dalam belajar. Setiap saya mau pulang dia selalu minta PR. Harapan saya,  dia minimal bisa baca tulis dan ngitung duit, jadi nanti nggak akan ditipu sama orang. Daann Bambang tertarik di dunia fotografi, walau tangannya yang demikian dia mahir memegang kamera dan menjepretnya yang hasilnya menurut saya lumayan, kapan-kapan saya aplot. Inilah dia si Bambang..



FENNY


Adalah perempuan kecil berusia sepuluh tahun yang amat ceria. Ceria nggak Cuma lagi bermain, lagi belajar juga ceria. Lucunya anak ini kalau belajar, maunya dikasih soal yang mudah-mudah aja. Haha. Sebenernya saya baru sekali ketemu karena Fenny merupakan pindahan dari Jakarta akibat musibah banjir kemarin. Teruslah warnai hari dengan keceriaan mu dek..





NABIL

Adalah lelaki kecil berusia tujuh tahun. Nabil ini kakaknya Adit, mirip kan? Mirip kan? Tapi hatinya nggak mirip. Hatinya Nabil nggak se-Hello Kitty si Adit. Nabil suka belajar tapi suka berantem juga. Tapi kalo berantem cepet sadarnya kok, jadi saya nggak repot-repot jadi wasit *lho? Bukan maksud saya nggak mesti repot misahin mereka. Kemampuan belajarnya rata-rata tapi semangat belajarnya diatas rata-rata.  Nabil ini sangat menyayangi adeknya. Teruslah saling menyayangi ya..



NITA

 Adalah perempuan mungil yang masih berusia kurang dari dua tahun. Nita belum ikutan belajar karena masih kecil. Sejauh ini yang saya tahu anak ini sakit terus. Kasihan, mungkin karena sanitasi panti belum begitu baik jadi untuk anak seusia Nita yang sistem imunnya belum kuat mudahlah terserang virus-virus nakal. Sekarang lagi semangat belajar. Bukan belajar baca atau nulis tapi belajar jalan, hehe. Go go go Nita...




NUR


Adalah perempuan kecil berusia sebelas tahun. Sekarang duduk di bangku kelas tiga SD. Anak ini tomboy abis, abislah pokoknya nggak nyisa nyisa. Cuek tapi peduli. Nur rajin juga beres-beres dan peduli sama anak-anak panti yang lain. Tapi kalo dia lagi garang anak cowok bisa aja diajaknya berantem. Kemampuan belajarnya baik. Kalau lagi belajar kadang bisa jadi anak yang paling rajin tapi nggak jarang juga tukang buat ribut. Haha. Pokoknya bener-bener deh ngadepin bocah satu ini. Satu hal yang paling saya suka dari Nur, dia bisa baca pikiran saya dan saya juga suka baca pikiran dia, jadilah kami saling baca, haha. Cita-citanya mau jadi dokter, yuuukkk semangat belajarnya Nur biar kita sama-sama jadi dokter.





ZAHRA



Adalah perempuan kecil berusia tiga tahun yang penuh celoteh. Ini anak mana tahan belajar lama-lama, mudah sekali distrak. Tapi nggak apa-apa namanya juga bermain sambil belajar. Celotehnya panjang dikali lebar sama dengan luas. Pertanyaannya banyak banget, kalo mau diikutin bisa pusing sendiri. Lucunya suranya halus banget, saya ngebayanginnya kayak suara anak kucing, Miaaww..Miaaww..





CAHAYA

Adalah perempuan kecil berusia dua tahun setengah. Namanya Cahaya karena kemana -mana mengeluarkan cahaya, wajar aja waktu saya ketemu anak ini saya nutup mata karena tersilau silau, hehe..saya boong! Anak ini lucu, celotehnya lugas, walau masih kecil banyak banget kosa katanya. Sebenernya Cahaya bukan anak panti tapi masih keluarga ibu yang punya panti. Jadi kedatangannya cuma buat berkunjung. Saya cuma satu kali ketemu si Cahaya tapi anaknya mudah akrab dan langsung nempel. Sayangnya setelah saat itu Cahaya nggak main lagi ke panti. I Miss you Light! 









Sebenarnya ini hanya beberapa dari mereka yang ada di sana. Hanya saja bocah-bocah inilah yang wajahnya tertangkap kamera,hehe. Katanya Silika, "Setiap fase pertumbuhan seorang anak menyimpan sejuta misteri dan ibu adalah orang yang paling setia menunggu dan menerka-nerka misteri itu". Lalu bagaimana bagi anak-anak yang kurang beruntung, siapa yang mau setia menunggu dan menerka-nerka misteri dari setiap fase pertumbuhan mereka? Suatu hal yang bisa jadi renungan kita..

Sekian dulu Cerita Panti Edisi Wajah Mereka, nantikan edisi berikutnya :)


1 komentar: