Ceritanya pagi itu pukul 08.00 tepat,
kami koas-koas bahagia sudah pada kumpul di ruangan untuk mendapat kuliah spesial
dari seorang dokter yang suka terbang-terbang. Kok terbang-terbang? Emang dokternya
burung atau capung? Bukan, dokter satu ini memiliki jam terbang yang tinggi dan
untuk mengisi kuliah ini beliau bela-belain terbang dari Jakarta menuju
Palembang demi mengajar kami, *terharu..hiks.. Berhubung waktu pertemuan ini
sangat singkat dan berharga, jadilah kami sepakat sudah menyiapkan diri duduk
manis di kursi masing-masing yang telah diatur posisinya. Dimon bin Pokemon
sebagai chief meminta agar tidak
berisik karena sebentar lagi dokternya akan masuk kelas. Dan beberapa saat kemudian..
“Ehm.. ehm..” beliau membuka
pintu dan hendak memasuki ruangan.
“Waw..kelas kalian mengalami
kemajuan ya...” Ujar si dokter sambil tersenyum.
“Hhhaa..iya dok” jawab kami
kompak sekaligus bangga, iyee banget
gayanya.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Hening dan kriuk kriuk..
“Ini saya agak kesulitan lewat
yaa...” ujar si dokter, kami masih cengok kebingungan, khususnya saya yang
kebagian duduk di belakang.
“Ini mejanya kok sekarang
kemajuan ya? Lebih deket jaraknya sama pintu masuk..” tambah si dokter sambil
senyum-senyum lalu berjalan menuju meja depan kelas. Kami yang tadinya senyum
bangga jadi letoy berganti dengan senyum cengengesan,hehehehee..
Wah sudah keburu GR kan pasti,
yaa itu memang mengalami kemajuan, tapi yang dimaksud adalah posisi mejanya
yang jadi lebih maju, =________=”
Kuliah pun selesai, kami
berhamburan pulang. Namun sebelum menuju tempat peristirahatan masing-masing,
GMC (Saya, Tika, Sisca, Haris, Okta, Dimon, dan Rizky) wajib bercengkerama dulu
di sekitar kampus. Saya yang saat itu posisinya deket Haris menyampaikan sebuah
apresiasi, “Ris..semakin hari kamu semakin bertambah ya kemajuannya..” Haris yang
berotak cerdas nggak bakal langsung terlena dong atas pujian saya, yang ada
matanya langsung melotot dan bibirnya kenceng. “Mau ngatain nih ceritanya?”
matanya keluar sampe numbur hidung saya, dia tahu banget bakal ada udang
dibalik udang. Wah sumpah ya sebenernya saya nekat nyerang Haris secara kalo di
GMC itu ini makhluk paling susah diserang, dan yaa saya siap ancang-ancang dan
akan melanjutkan serangan
“Iya ris..maksud saya perut kamu
semakin hari semakin mengalami kemajuan alias ngebuncit,hihihi..”
“HAHAHA..” respon Haris sambil ngelus-ngelus perut.
Well, sebenernya cowok di GMC nggak cuma Haris kok yang kemajuannya
pesat, Dimon, Okta, dan yang pasti Rizky juga pesat,hihihi..*ampun..ampun..
***
Ada pesannya nggak ini cerita? Ada kok ada kok.. jadi dalam
menangkap sesuatu hendaklah dengan read between the line *duileee iyee banget bahasanya*.
Artinya apa coba? Hha..Baca diantara garis! *cengengesan* Haha.. bukan bukan kata
guru saya artinya adalah membaca yang tersirat, apapun itu ya baik informasi yang
kita tangkap secara visual, audio atau juga audio visual. Jadi kalo ada orang
senyum senyum sama kita jangan cepet-cepet narik kesimpulan, read between the line! Bisa jadi senyum tipu
muslihat, bisa jadi orang itu naksir *lho, bisa jadi senyum kebelet pipis atau
malah Bell’s Palsy (kalo senyumnya pake separuh wajah :D) dan masih banyak
penafsiran lain,hehe
Ingatlah selalu Read between the line!
Kok tidak ada pesannya? Tambahkan read between the line yaa..
BalasHapus