Jumat, 15 November 2013

Surat dari Bulan


Assalamualaikum,

Dear Mela, lagi apa disana? Dalam keadaan senang dan tenang kan? Disini aku sendirian berteman dengan rinai hujan. Mel, maukah menyisihkan waktu sebentar saja, mendengarkan sebuah cerita singkat. Baiklah, agar tidak terlalu kaku, bayangkan saja, kita berdua sedang duduk santai di teras rumah nenek, memandangi pohon jambu yang buahnya tengah merah merekah, memandangi jalanan yang diwarnai kendaraan lalu lalang. Masing-masing kita ditemani secangkir teh hangat.

Belasan tahun silam, ada dua gadis kecil yang memulai kedekatannya di usia lima tahun. Mereka sama besarnya, sama lucunya, sama ceriwisnya. Dua gadis ini bahkan sering mengenakan baju yang sama. Memang mereka selalu sama. Sebut saja Bulan dan Bintang. Awal kesamaan itu ketika Bulan dan Bintang sekolah di taman kanak-kanak yang sama. Lalu lanjut ke sekolah dasar yang juga sama. Aha, bahkan selama enam tahun mereka duduk di bangku yang berdekatan. Lucu sekali bukan, kadang diantara kedua gadis kecil ini memiliki kecemburuan-kecemburuan kecil. Kamu tahu Mel, pernah suatu ketika Bulan dan Bintang belajar bersama. Bulan menjadi guru (alias sok sok ngajarin) dan Bintang jadi muridnya. Gara-gara yang Bintang nggak bisa jawab pertanyaan, jadilah si Bulan marah, eh si Bintang malah balik marah dan pergi ninggalin Bulan, haha. Pernah juga ketika mereka les di suatu bimbingan belajar, ada seorang anak laki-laki yang suka sama Bintang, mau mengungkapkan perasaan ala-ala anak SD, yaahh sebut saja cinta monyet. Anak laki-laki itu mau ngasih duit lima ratus yang ada gambar monyetnya sama shampo dee-dee. Karena ketakutan mau “ditembak” cowok, jadilah Bulan dan Bintang cemas dan ngibrit pulang ke rumah selepas bimbingan belajar.

Bulan dan Bintang melanjutkan ke sekolah menengah pertama, juga di sekolah yang sama. Mereka punya kesukaan yang sama, yaitu menari. Mereka mengikuti kegiatan menari di sekolah. Oh ya, yang paling menarik  di masa sekolah menengah pertama ini adalah ketika mereka belajar mengendarai sepeda motor. Bintang bisa menguasai teknik mengendarai sepeda motor dengan cepat dan dipercaya pergi kemana-mana bawa motor, sedangkan Bulan kakinya belum sampai, kasian ya Bulan tingginya belum memenuhi kualifikasi versi Nanan, haha. Jadilah kalau Bulan pergi kemana-mana yang nganterin ya Bintang. Ada kenangan lucu perihal antar mengantar ini, ketika Bulan mau pergi les yang nganter kan Bintang. Nah, ketika melewati gorong-gorong kereta api (Ahhh, Mel kamu pasti tahu di mana tempat ini) motornya tiba-tiba mogok sedangkan kondisi jalanan agak menanjak. Bintang nggak bisa mengendalikan keadaan, jadilah motornya mundur dan di belakang ada kali yang lumayan deres. Daaaaannnn mereka berdua nyaris nyebur ke kali itu, hahaha.

Lalu mereka melanjutkan ke sekolah menengah atas. Kesamaan tidak lagi menyelimuti mereka. Bulan dan Bintang masuk di kelas berbeda. Bulan masuk kelas ilmu alam sedangkan Bintang masuk kelas ilmu sosial. Mereka nggak lagi ngerjain PR bareng lagi. Mereka sudah punya kesibukan masing-masing. Tapi pulang pergi tetep bareng. Lalu, ketika lulus sekolah menengah atas mereka melanjutkan pendidikan di tempat berbeda. Hingga hari ini ketika sosok gadis kecil yang aku samarkan menjadi Bintang berulang tahun, Bulan sedang nggak bersama dia. Dimana Bulan? Bulan ada disini Mel, mencuri-curi waktu, menulis surat ini dari sudut rumah sakit.

Baik, akan aku lanjutkan cerita tentang si Bintang.

Juli 2008, ketika kedua gadis itu hendak memulai kehidupan menjadi anak kuliahan, Bintang kehilangan ayahnya. Aku sangat paham Mel, betapa sedihnya Bintang. Bintang berusaha mencari beberapa kantong darah untuk ayahnya, di detik-detik penghujung nafas ayahnya. Namun, darah yang dibawa Bintang tidak lagi diberi kesempatan menyusup ke tubuh ayahnya. Allah telah memanggil ayahnya...

Suatu malam, beberapa hari usai pemakaman ayahnya. Bulan dan Bintang duduk berdua di teras rumah nenek. Iya, duduk disini Mel, tempat kita menyeduh teh hangat ini. Bintang bercerita tentang isi hatinya. Bulan mendengar, merasa, menjadi satu dengan lirih suara Bintang. Aku, aku sangat paham Mel, wajah yang ditampakkan Bintang begitu pilu. Sejak malam itu, Bulan menjadi paham apa artinya kehilangan, lewat seorang Bintang. Sejak saat itu juga Bulan dan Bintang jarang bertemu, sebab keduanya kuliah di tempat yang berbeda. Sesekali mereka saling mengunjungi dan menceritakan tempat kuliah masing-masing. Mel, kamu tahu. Sejak saat itu, Bulan merasakan banyak perubahan pada sosok Bintang.

“Kehilangan memberikan rasa sakit yang begitu mendalam, namun jika disikapi dengan bijak, rasa sakit itu hanya bersemayam sebentar, menumpang ruang di hati kita, ketika ia pergi, selebihnya pemahaman yang baik akan menetap di hati kita untuk selamanya.”

Mel, kamu masih mendengar ceritaku kan?

Sekarang Bintang berada jauh di seberang pulau. Ia tumbuh menjadi anak perempuan yang kuat. Anak perempuan yang diandalkan di rumah, anak perempuan yang dibanggakan. Kamu tahu Mel, kepulangannya ditunggu-tunggu. Kehadirannya mewarnai rumah.

Mel, jika di seberang sana kamu mendapati seorang Bintang, tolong sampaikan jika Bulan sangat merindukannya. Bintang yang selalu menemani Bulan, Bintang yang pandai sekali berubah wujud, kapan harus menjadi saudara kapan harus menjadi teman untuk Bulan. Bulan dan Bintang selalu bersama kan Mel? Mereka selalu berada di satu langit yang sama. Mengisi malam.

Pernah Bulan dan Bintang berniat untuk jalan-jalan bersama. Mungkin ke suatu tempat yang indah. Pernah juga mereka berencana untuk ke tanah suci bersama. Tapi Mel, kalau perjalanan sejauh itu, jika si Bulan sudah hidup bersama mahramnya, bye-bye..dia pasti akan memilih pergi bersama mahramnya, haha.

Ada hal penting lagi yang harus kamu sampaikan kepada Bintang. Tahun lalu, ketika Bintang mengujungi Bulan. Bulan selalu sedih. Bahkan Bintang melihat Bulan menangis, matanya menjadi kecil, air matanya tak putus membasahi pipi. Kabar baik Mel, Bulan tidak lagi sedih, sebab jika ia sedih itu hanya akan menebarkan energi negatif ke orang-orang di sekitarnya (ceritanya si Bulan sok penting,wkwk). Bulan selalu tersenyum dan menanti kepulangan Bintang. Rindu, kembali duduk disini, iya disini di teras rumah nenek sambil menyeduh secangkir teh hangat seperti kita sekarang ini.

Sampaikan juga terimakasih Bulan untuk Bintang karena Bintang selalu setia mendengarkan cerita Bulan. Bintang selalu bilang, “Aku selalu ingin menelponmu, mananyakan kabarmu, mengikuti setiap ceritamu. Aku tidak akan bosan, anggap saja aku sedang mengikuti cerita sebuah film atau novel.” Kalau sudah begitu, Bulan akan bercerita apa saja. Terimakasih ya Bintang.

Waw, teh kita sudah hampir habis Mel? Apa ceritaku juga hampir habis?

Satu lagi Mel, tolong lihatlah perjuangan Bulan membuat ucapan selamat ulang tahun untuk Bintang di bawah ini. Kasian banget dia Mel, dari sudut kamar jaga koas, haha. Untuk memecahkan teka-teki cerita tadi, silahkan cerna Andwi=Mela, Putri=Nia, Bulan=Bintang.


















Yaaakk, sekian dulu persembahan dari Ocin. Semoga kamu bahagia Mel :)))))

5 komentar:

  1. Thank a lot bulan, really surprise for bintang…yachh bintang remember all about that stories and experience…hahaha lika-liku kehidupan bulan dan bintang yang tidak akan pernah hilang ditelan waktu…success for u and me…^_^

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat ulang tahun mela, stay young naturally

      Hapus
  3. Mela:: Amin.. Bulan dan Bintang selalu bersama kan Mel? Mereka selalu berada pada satu langit yang sama. Mengisi malam....

    Mas Yugo:: Thanks Yoga, of course! keep calm and being young naturally.. (perwakilan dari sepupunya,haha)

    BalasHapus
  4. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/ternyata-anggur-merah-bisa-obati.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/dehidrasi-teratasi-dengan-makan-7-buah.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/ingin-buat-kentang-goreng-ala-restoran.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus