Senin, 18 April 2011

Di Balik Sehelai Kertas....



Ketika lahir dari rahim ibuku aku membawa selembar kertas putih bersih yang lunak. Tidak satupun orang mampu menyentuh kertas ku ini, karena kalau disentuh akan rapuh. Yang mampu menyentuh kertas ku ini cuma ada satu orang, dia adalah wanita paling hebat di dunia ini, dia yang pertama kali menyentuh kertas ku dengan penuh kehangatan sehingga kertas ku menjadi kokoh dan siap disentuh oleh siapapun….

Setelah kertas ku kokoh barulah boleh ditulis atau dicorat-coret…nah ada 2 pena yang tersedia untuk menulis dikertas ku, pena berwarna merah jambu dan pena berwarna abu-abu…

Aturan mainnya adalah pena merah jambu hanya untuk menulis hal-hal baik yang setelah ditulis tidak bisa dihapus lagi, sedangkan pena berwarna abu-abu hanya untuk menulis hal-hal buruk yang sewaktu-waktu bias dihapus…

Tahukah kalian siapa yang pertama kali menulis dikertas ku ini ??yaa..tentu saja wanita paling hebat itu,,dia adalah ibuku, kalimat pertama yang dia tulis adalah “AKU SAYANG KAMU” dengan pena merah jambu,. Setelah itu lelaki gagah yang mendampingi ibuku, dia adalah Ayahku..tentu dengan tulisan dan pena yang sama “AKU SAYANG KAMU”



Setelah itu barulah mereka memperbolehkan orang lain mencorat-coret kertas ku ini… mereka berpesan kepada ku, “Putri…bawalah kertas ini kemanapun kau pergi, persilahkan setiap orang untuk mencorat-coretnya…ingat ada 2 pena,,pena merah jambu untuk menulis hal-hal baik yang tidak bisa dihapus lagi sedangkan pena abu-abu untuk menulis hal-hal buruk yang sewaktu-waktu bisa dihapus….ingat !! setiap coretan yang mereka tulis itu akan membuahkan satu kata yang harus kau dapatkan sebelum usia 25 tahun”

Aku pun menjalankan amanah kedua orangtua ku….

*waktu TK aku sangat pemalu, aku tidak berani bersosialisasi…jadi ibu guru TK ku mulai menulis “BERANI”

kertas ku mulai banyak coretan, banyak kata yang tertulis di kertas ku,…baik dengan pena merah jambu maupun puna abu-abu.

Waktu terus berjalan,tanpa aku sadari coretan di kertas ku ini juga menjadi bekal ku untuk menjalani hari-hari ku…mengapa tidak ?? ternyata kata “BERANI” yang ditulis ibuguru TK ku membuat aku percaya diri mengenal banyak orang dan mempersilahkan mereka untuk mencorat-coret kertas ku,.sehingga ada banyak kata yang tertulis dikertas ku…

*aku pun beranjak remaja,..satu hal yang ku pelajari dari kertas ku ini, ternyata yang bisa menulis disini bukan hanya orang-orang yang ku temui saja….tetapi aku sendiri pun bisa mencoretnya sendiri tepat setelah aku menghadapi keadaan dan pengalaman tertentu…hmmmm…aku menulis dengan pena merah jambu yaitu “TEGAR dan BUKTIKAN” sesuai pesan ayah ku,”anak ayah tidak hanya PINTAR membaca tulisan tetapi juga PINTAR membaca keadaan”

Waktu pun terus berjalan kertas ku kian hari kian banyak kata-katanya…

*Nah aku pun jadi anak SMA..disini terasa sekali coretan di kertas ku bertambah secara drastis…teman-teman, bapak-ibu guru, kakak-kakak kelas, adik-adik kelas,..mereka aku persilahkan mencorat-coret kertas ku karena aku punya target sebelum usia 25 tahun sesuai amanah ayah ku…



Zzzzz…aku pun mengamati kertas ku ini sekedar ingin melihat sudah berapa banyak kata-kata yang bertambah karena ini menentukan target ku,…..setiap kata-kata yang ditulis dengan pena abu-abu aku selalu termenung,yaa..berarti butuh perbaikan ..tapi pesan ayah ku,”Putri,….jangan halangi orang mencoret kertas mu dengan pena abu-abu karena itu berperan besar agar dirimu mendapatkan satu kata yang akan kau dapati sebelum usia 25 tahun”

Hmm…aku pun terdiam sejenak…entah kenapa mata ku tertuju pada satu kata yang ditulis dengan pena merah jambu…ini benar-benar menyita perhatian ku….”JATUH CINTA”hihihihi…..aku tertawa geli, aku penasaran siapa yang menulis ini…aku jadi ingat pesan ibuku,”Putri…nanti akan ada untaian kata yang membuat kamu jadi salah tingkah, berbunga-bunga, dan kamu jadi sering tertawa sendiri, jangan halangi itu karena itu fisiologis !!!”




*Aku pun jadi mahasiswi..
Dosen, kakak tingkat, adik tingkat, teman dikelas juga berpartisipasi mencorat-coret kertas ku…

Eitzz…satu hal lagi yang aku pelajari dari kertas ku …ternyata tidak setiap orang yang punya waktu mencoret kertas ku ini, seperti dosen ku yang punya waktu sedikit berinteraksi dengan mahasiswa, jadi apa yang ingin aku pelajari dari mereka aku tulis saja sendiri,…
Tetapi ada juga yang sempat menulis dikertas ku ini..sungguh aku merasa beruntung…


**Disela-sela waktu kosong, aku menemui ayah ku yang tengah duduk santai diteras. Diam-diam aku mendekati ayah dengan membawa kertas ku ini, hihihihi…gaya ku ini mirip ketika aku masih kecil membawa kertas hasil ujian sebagai pertanggungjawaban…

aku pun duduk disamping ayah, dan mulai membuka perbincangan,”Ayah..Putri mau laporan !!”

“laporan apa??”, ayah balik Tanya

aku pun menyodorkan ketas ku ini, melihat kertas ini ayah tersenyum simpul dibalik mukanya yang mulai keriput…
 
 
 
“Putri..usia mu kini sudah 20 tahun, ayah mau bercerita tentang rahasia dari kertas ini..”
kalimat ayah membuat aku terdiam dan seksama menatap,”Apa itu ayah?”

“ketas ini menyimpan banyak hal tentang kamu nak, ada hal baik dan ada hal buruk. Yang paling penting disini adalah coretan yang ditulis dengan pena abu-abu..ini gambaran dirimu nak !! hal buruk apapun yang ada pada dirimu bagi mereka yang mengenalmu pasti akan mereka tulis dengan pena abu-abu, tulisannya samar…ini harus dihapus, karena dengan menghapus ini menyimbolkan kamu sedang memperbaiki diri…apakah kamu mau menghapusnya??” Ayah mulai serius, aku pun mengangguk setuju

“mungkin kau pernah berbuat khilaf kepada orang disekitarmu yang mengharuskan mereka untuk menulis dengan pena abu-abu …maka dari itu kau harus menghapusnya sebagai bentuk perbaikan diri…tapi sayang kau tidak punya penghapusnya, penghapusnya ada pada orang yang pernah menulisnya, cara menghapusnya kau tinggal menyebutkan keywordnya, lalu kebesaran hati mereka yang akan menghapus tulisan ini secara otomatis,…keywordnya adalah MAAF”

“ya..ayah aku akan lakukan…”

Ayah pun memandangi kertas itu dengan seksama…
“Putri…masih ada lagi rahasia dari kertas ini…”

aku semakin penasaran,”Apa itu ayah??”

“sekarang usia mu 20 tahun, berarti sudah banyak orang yang kau kenal, juga sudah banyak coretan dikertas ini, setiap ada coretan pena abu-abu itu berarti sebagai masukan untuk mu dan lebih hebat lagi jika kau menyebutkan keywordnya untuk menghapusnya..tanpa kau sadari satu kata yang kau cari sudah hampir kau dapatkan, kau bias dapatkan dibalik kertas ini…”

“boleh Putri lihat sekarang ayah??”

“ya..silahkan !”

jantungku berdegup kencang, mengapa tidak di usia ku yang 20 ini aku sudah boleh membuka kata yang ku cari selama ini..

Dan….

Bismillah…

D*WA*A

“Hah…apa ini ayah??” aku terkejut

“perjuangan mu belum selesai nak…kau belummembentuk satu kata yang kau cari. Ketika kata ini sudah lengkap itu berarti ayah sudah boleh menitipkan mu pada orang yang nanti akan menjaga mu, ayah akan memberi mu kertas baru yang seterusnya akan kau laporkan kepada orang itu, tidak dengan ayah lagi”

“Apa ini ayah…Putri masih belum mengerti..”

“Nanti kalau kata itu sudah lengkap, kau akan mengerti. Hmm..ada rahasia satu lagi Putri…kau tidak pernah tau berapa sisa bagian kosong dari kertas ini yang bias ditulis oleh orang-orang disekitar mu. Bias saja masih banyak, tinggal sedikit, atau mungkin tidak ada lagi ruang kosong. Rahasia ini Cuma Allah yang tahu nak…tugas mu adalah selalulah berusaha menjalani hidup dengan baik, terus tingkatkan kualitas dirimu…karena ketika ruang kosong di kertas ini sudah habis, berarti waktu mu untuk memegang kertas ini sudah habis…jadi manfaatkan sebaik-baiknya”



***
Kepada siapa pun (bapak-ibu guru, teman-teman, kakak-kakak, adek-adek, teman sejawat, semuanya dimanapun berada) yang pernah sempat menulis dikertas ku, aku ucapkan terimakasih. Beruntung pernah mengenal kalian beruntung  kertas ku mendapat coretan dari kalian, karena AKU YANG SEKARANG adalah HASIL CORETAN KALIAN….
Aku sangat berharap teruslah mencoret dikertas ku….

Nah selanjutnya..yang pernah menulis  dengan pena abu-abu, Bantu aku menghapusnya yaa…

Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah sedangkan keburukan semata-mata khilaf ku sebagai manusia..

Sungguh tulisan-tulisan itu sebagai masukan dan sangat membantu dalam proses kehidupan ku…

Nah..aku sangat berharap teruslah mencorat-coret dikertas ku, dan jika harus ada yang dihapus, aku mohon kebesaran hati kalian..  karena kata yang ku cari masih D*WA*A. aku harus mencari 2 huruf lagi…

Dengan kerendahan hati aku sebutkan eywordnya “MAAF” sekarang yang aku butuhkan adalah kebesaran hati kalian untuk menghapus tulisan-tulisan itu….



***
ini hanya sebuah imajinasi..tapi sebenernya kita semua punya kertas itu, nah sekarang coba lihat kertas kalian lebih banyak tulisan pena merah jambu atau pena abu-abu…kalo ternyata masih banyak tulisan pena abu-abu , cepet-cepet hapus dengan perbanyak menyebut keywordnya…..
Hayoo…cepetan karena kita ga pernah tahu masih berapa banyak ruang kosong dikertas kita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar