Kamis, 22 Januari 2015

Januari

Aku berjalan menyusuri lorong-lorong kecil. Lorong yang biasa aku lewati tak kurang dari delapan belas tahun silam. Perjalanan ku kali ini bukan tidak ada tujuan. Aku ingin bermain dengan memori. Memori masa kecil. 


Di lorong ini, dulu aku sering melihat seorang anak perempuan menggendong adiknya. Sesakali aku juga sering melihat dia memetik bunga di pekarangan rumahnya. Lucunya, untuk menuju ke sekolah ku, aku bisa menempuh jalan lain. Tapi, lorong ini selalu menjadi jalan pilihan ku. 


Ketika aku tidak mendapati anak perempuan itu, tanpa aku sadari aku tertegun sejenak di depan rumahnya. Lalu, ketika suara halusnya terdengar, aku berlari. Ini berlangsung bertahun-tahun hingga aku tidak punya alasan lagi melewati lorong ini. 


Suatu hari aku melewati lorong ini lagi. Aku melihat bangunan rumahnya sudah berubah. Aku menanyakan kepada tetangganya. Ternyata anak perempuan itu tidak lagi disini. Seolah semakin lengkap, aku benar-benar tidak punya alasan lagi untuk melewati lorong ini lagi.


Ah, kau tahu, anak perempuan itu kurang lebih seusia ku. Aku hanya membayangkan wajahnya kini pasti sudah menjelma menjadi perempuan dewasa muda. Jika saja aku punya kesempatan, aku ingin menyapanya. Sungguh ingin menyapanya.


Bodohnya, sebenarnya aku punya banyak kesempatan. Ternyata beberapa kesempatan, aku berada di tempat yang sama dengannya. Akhirnya aku tahu namanya. Perempuan itu bernama Januari. Beberapa kali aku bersanding dengannya. Aku pernah duduk berhadapan dengannya. Aku pernah melihatnya menangis. Aku juga pernah melihat pipinya belepotan sehabis makan es krim. Tapi, aku tidak pernah bisa menyapanya. Bibirku keluh.


Sekarang aku dengar, anak perempuan itu akan segera menikah. Tentu, aku tidak akan bisa bersahabat dengannya seperti yang aku impikan. Bersahabat sepanjang hidup dan mati.


Hari ini, aku melewati lorong ini lagi. Andai aku mendapati seorang anak perempuan itu, aku akan menyapanya. 


"Januari, bersahabatlah. Januari bersahabatlah dengan ku…."


Andwilika, 23 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar