Sebagai manusia kita selalu mempunyai dua kantong. Kantong di luar
dan kantong di dalam. Kantong ini berisikan kebahagiaan-kebahagiaan. Hey, hidup
ini memang selalu menarik. Setiap hari kita selalu membawa kantong-kantong
kebahagiaan ini. Namun, pernahkah kita
memahami bahwa dari kedua kantong tersebut, manakah kantong kita yang terisi
lebih penuh?
Saya hanya mengira-ngira, kantong di luar adalah kantong yang
menyimpan kebahagiaan-kebahagiaan yang datangnya dari luar. Misalnya, mendapat hadiah,
mendapat apresiasi atas suatu hasil yang kita kerjakan, memiliki harta
berlimpah, termasuk di golongan kelas sosial yang tinggi dan lain sebagainya.
Sedangkan kantong di dalam adalah kantong-kantong yang menyimpan
kebahagiaan-kebahagiaan dari dalam. Saya bingung kebahagiaan di kantong ini
bersumber dari mana.
Mari kita berandai-andai, bukankah hidup ini masalah pilihan. Cita-cita,
impian dan harapan, selalu saja menjadi pilihan. Kantong di luar akan terisi
jika semua pilihan tadi kita dapatkan. Lalu bagaimana dengan kantong di dalam? Ya,
berdasarkan tebakan saya, juga akan terisi. Namun, pernahkah terpikirkan jika
kita jatuh pada kondisi, --tidak selalu mendapatkan apa yang kita pilih--.
Harapan kita dapat meraih pendidikan di universitas ternama, harapan kita dapat
bekerja di perusahaan multinasional terhebat dan harapan-harapan lainnya. Namun, jika kita tidak selalu mendapat pilihan
pertama, jatuh pada pilihan kedua, ketiga, keempat, kelima dan seterusnya, atau
bahkan bukan menjadi pilihan sama sekali. Kantong di luar bisa jadi hanya
terisi sedikit. Lalu bagaimana dengan kantong di dalam? Ahay, ajaibnya kantong
di dalam sepenuhnya intervensi kita. Kantong di dalam hanya diri kita sendiri
yang berhak mengisinya. Dan keajaiaban satu lagi, kantong di dalam adalah
katong yang tiada batas. Kau bahkan bisa mengisinya tanpa tahu kapan menjadi
penuh. Mengisinya terus menerus.
Jika kita terbiasa mengisi kantong di dalam tanpa tergantung pada
kantong di luar, kita akan menjadi paham bahwa kebahagiaan sesungguhnya berasal
dari hati. Inilah kebahagiaan yang hakiki. Kita akan selalu bahagia meskipun
apa yang menjadi pilihan tidak selalu kita dapatkan. Tidak selalu kita
dapatkan.
Dengan begini, kita dapat menjaga pemahaman yang paling mendasar.
Ketika kita bermimpi menuntut ilmu setinggi langit, bukan semata
ijazah yang kita kejar. Tapi keilmuan dan proses belajarnya. Jadi, bagaimanapun
hasil akhirnya, kita akan selalu bahagia.
Ketika kita bermimpi bekerja di tempat-tempat terhebat, bukan
semata ‘nama’ yang kita kejar. Tapi manfaat dari diri kita. Jadi, menjadi
apapun kita dan dimanapun kita ditempatkan yang terpenting adalah kita selalu
bisa bermanfaat, kita akan selalu bahagia.
Ketika kita telah melakukan suatu hal, bukan semata apresiasi dari
orang yang kita kejar. Tapi, proses melakukan suatu hal itu. Jadi, bagaimanapun tanggapan orang
terhadap apa yang sudah kita lakukan, kita akan selalu bahagia.
“Kantong kebahagiaan ini ajaib sekali. Semakin
terisi bukan semakin berat, tetapi justru semakin ringan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar