This picture from this!
Penghujung senja
ini aku masih berdiri. Mencari sepasang mata sipit –yang telah aku kenal sejak
tujuh belas tahun silam- untuk datang menghampiri ku.
Di sini ada
puluhan bahkan ratusan pasang mata. Mata yang berjuta warna. Tapi, aku tidak
akan salah, bukan. Tidak akan salah mengenali sepasang mata –yang telah aku
kenal sejak tujuh belas tahun silam- untuk ku tangkap lalu ku bawa pulang.
Setelah lama,
berdiri, menghitung-hitung dan tersenyum kecil. Apakah kamu berubah? Apakah aku
tidak akan lagi mengenali mu? Bisa jadi, bisa juga tidak. Tapi satu hal, mata
mu –yang telah aku kenal sejak tujuh belas tahun silam- tidak akan tertukar.
Tetap aku kenali.
Lalu kamu,
apakah masih mengenali ku?
Dan tiba-tiba,
sepasang mata itu keluar dari sebuah kerumunan. Berjalan pasti, menuju ke arah
ku. Lalu aku, seketika menjadi gagap gempita. Melangkah, nanar menjadi hilang
arah. Tapi maksudnya, menyambutnya menangkap sepasang mata itu.
“Hey....”
Aku terkejut.
Sorot matanya, aku kenal. Iya, aku kenal. Sepasang mata –yang telah aku kenal
sejak tujuh belas tahun silam- masih sama.
Aku tersenyum
kecil. Menahan-nahan laju pernafasan.
Aku dan sepasang
mata itu berjalan. Sesekali Ia menggoda, sambil menarik puncak tas ransel kecil
ku.
“Kamu tidak berubah, masih saja begini.”
Aku terunduk.
Malu menatap sepasang mata itu –yang telah aku kenal sejak tujuh belas tahun
silam- walau sedetik.
Dan memang, aku
tidak berubah. Sama sekali tidak berubah. Aku masih suka ketawa cengengesan dan
cerita belepotan. Oh ya, satu hal, aku masih tidak suka minum susu (walau sudah
usaha).
03 Mei 2013; 17.51
Kupu-kupu kecil,
Hinggap di
bandara
Repost from unspoken blog!
ciyeee.. Ups, syapa haayooooo
BalasHapusUps.. #ketahuan
BalasHapusciyeeee :p bacanya ikut deg2an.. Berasa menyelami karakter si aku, dag dig dug dhueeer
Hapus